17 December 2016

#17122016 - TM7 RANGKUMAN K8-K13

TRANSPORTASI DAN LOGISTIK

Logistik adalah proses me-manage perpindahan dan penyimpanan bahan, barang setengah jadi, barang jadi dari supplier, antar enterprise facility lalu ke customer.

Ada 5 komponen di sistem logistik, yaitu: (1) Struktur Lokasi Fasilitas, (2) Transportasi, (3) Persediaan, (4) Komunikasi, dan (5) Penanganan dan Penyimpanan. Ada juga 2 faktor penting saat memantau komponen dari pendapat suatu perusahaan, yaitu:
1.     Saat perusahaan memiliki keinginan yang tinggi untuk menjalin kecocokan dengan yang lain di sebuah saluran distribusi, aliansi itu hanya terbatas pada kesepakatan kebijakan dan program antarorganisasi umum.
2.     Perusahaan jasa seperti operator transportasi atau gudang umum sering memainkan peran penting dalam sistem logistik suatu perusahaan.
     Pertimbangan dari komponen sistem logistik sering melampaui struktur organisasi normal dari sebuah perusahaan yang termasuk dalam saluran distribusi dan memanfaatkan potensi bagi spesialis penyewa. 5 Komponen sistem logistik, antara lain:

1. Struktur Lokasi Fasilitas
     Jaringan dari fasilitas yang dipilih oleh suatu manajemen perusahaan mendasar kepada hasil akhir logistik. Jumlah, besar dan pengaturan geografis dari fasilitas yang beroperasi atau berhubungan langsung dengan pelayanan pelanggan perusahaan sesuai dengan kemampuan dan biaya pengeluaran logistik.

2. Transportasi
     Sebuah perusahaan memiliki 3 alternatif dalam membangun kemampuan transportasi.
1.     Alat transportasi pribadi dapat di beli atau di sewa.
2.     Kontrak akan tersusun dengan spesialis transportasi ke pelayanan perpindahan kontrak
3.     Suatu perusahaan dapat menggunakan jasa dari perusahaan transportasi resmi secara hukum yang menawarkan pengalihan point-to-point pada biaya yang ditentukan.
     Dari sudut pandang sistem logistik, tiga faktor yang paling penting dalam pembentukan kemampuan layanan transportasi, yaitu: biaya, kecepatan, dan konsistensi.

3. Persediaan
     Program logistik harus dimulai dengan melakukan paling sedikit mungkin aset untuk penyimpanan. Ada 4 faktor dari program persediaan logistik, yaitu:
     1. Kualitas pelayanan
     2. Kualitas produk
     3. Integrasi transportasi
     4. Kinerja pesaing
     Persediaan material ada di sistem logistik untuk beberapa alasan berbeda daripada persediaan produk akhir. 4 aspek di bahas mengenai produk akhir tidak selalu berhubungan dengan persediaan material.

4. Komunikasi
     Komunikasi adalah aktivitas yang sering diabaikan di sistem logistik. Di masa lalu diabaikan karena kurangnya pengolahan data dan transmisi data dalam penanganan yang diperlukan. Kekurangan dalam kualitas informasi dapat mengakibatkan masalah yang tak terhitung jumlahnya. Kekurangan tersebut masuk ke dalam 2 kategori, yaitu:
1.     Menerima informasi yang salah sehubungan dengan penilaian dari tren dan peristiwa. Karena aliran logistik mengambil tempat dalam mengantisipasi transaksi masa depan, penilai tidak akurat dapat mengakibatkan kekurangan persediaan atau persediaan yang berlebih.
2.     Informasi yang tidak akurat dengan kebutuhan pelanggan tertentu.
5. Penanganan dan Penyimpanan
     Dalam arti luas, penanganan dan penyimpanan melibatkan perpindahan, pengepakan, dan pengemasan. Penanganan ini mengeluarkan banyak biaya logistik dalam hal operasi dan modal belanja. Maka bisa dipastikan bahwa produk harus ditangani dalam waktu dekat dan di proses keselurahan, maka makin terbatas dan makin efisien arus total fisiknya.

Tujuan dan Sasaran Logistik adalah:
·         Mengirim dengan kuantitas yang baik
·         Waktu
·         Lokasi
·         Kondisi 
·         Total Biaya Terendah

Integrated Logistic terdiri dari 2 aspek yaitu Operasi Logistik dan Koordinasi Logistik. Operasi logistik lebih mengacu kepada fisik seperti menyebarkan produk dan Koordinasi logistik lebih mengacu kepada informasi seperti menganalisa.

Transportasi

Transportasi adalah suatu kegiatan memindahkan barang dari tempat asal ke tempat tujuan.

Moda Transportasi yaitu: Darat, laut, udara, rel, pipa.
            Kegunaan Transportasi:
  •      Form (Bentuk)
  •      Place (Tempat) yaitu hubungan surplus dan kebutuhan
  •      Time (Waktu) Transportasi dapat memindahjan barang dari A ke dengan tepat waktu
  •      Possession (Kepemilikan) Memindahkan barang dari manufacturing menggunakan jasa marketing yang dikirim ke distributor atau retailer.

Multimodal Transport adalah pengangkutan barang dengan setidaknya 2 moda atau lebih atas dasar 1 kontrak dari suatu negara ke negara yang berbeda dengan menggunakan multimodal transport operator.
-          2 moda atau lebih
-          1 kontrak
-          Antarnegara

Multimodal Transport Operator adalah pelaksana pengangkutan multimoda.
-          Setiap orang yang bertindak a/n dirinya sendiri atau melalui orang lain yang bertindak a/n nya.
-          Menutup suatu kontrak pengangkutan multimodal
-          Bertindak sebagai principal: shipowner atau principal
-          Bukan sebagai agen atau atas nama consigner atau atas nama carrier (pengangkut) yang turut serta dalam pelaksanaan pengangkutan multimoda
-          Bertanggung jawa a/ pelaksanaan kontrak multimodal transprtasi

Strategi Transportasi Darat
ü  Transportasi Darat adalah perpaduan antara transportasi jalan, kereta api, sungai danau dan penyebrangan, di seluruh wilayah tanah air melalui pembangunan sarana dan prasarana, peningkatan manajemen dan pelayanan, aspek keselamatan yang meliputi aspek rekayasa lalu lintas, penegakan hukum, pendidikan dan pelatihan serta publikasi termasuk pembinaan disiplin pemakai jalan, penanggulangan muatan lebih dan kejelasan informasi lalu-lintasi angkutan jalan.
ü  Transportasi Jalan Pentingnya transportasi jalan tercermin pada semakin meningkatnya kebutuhan jasa angkutan jalan bagi mobilitas orang serta barang dari dan ke seluruh pelosok tanah air, bahkan dari dan ke luar negeri.
ü  Transportasi Sungai, Danau dan Penyebrangan Transportasi ini termasuk sebagai transportasi tradisional.Transportasi ini mulai berkembang ke arah moderenisasi dengan munculnya bus air, truk air maupun kapal penyebrangan.
ü  Transportasi Perkotaan Dari aspek perekonomian, transportasi perkotaan berperan sebagai media untuk mengngkut barang atau jasa dari satu pusat kegiatan ke pusat kegiatan lain, baik dalam rangka pengumpulan barang maupun pendistribusian barang.
ü  Keselamatan Keselamatan transportasi jalan saat ini sudah merupakan masalah global yang bukan semata-mata masalah transportasi tetapi sudah menjadi permasalahan sosial pemasyarakatan.
Strategi Transportasi Darat – Angkutan Jalan
Kondisi:
  • Lahan Terbatas.
Strategi :       
  • Mengoptimalisasi pemanfaatan fasilitas jalan yang ada.
Melalui:
  • Pendayagunaan jembatan timbang
  • Fasilitas keselamatan jalan
  • Subsidi keperintisan dan sarana keperintisan
* Keperintisan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan
Contoh Strategi 
·           Jembatan Timbang
Adalah seperangkat alat untuk menimbang kendaraan barang truk  yang dapat di pasang secara tetap atau alat yang dapat dipindahkan.
Contoh: Tanjung  Priok
·           Fasilitas Keselamatan Jalan:
ü Marka jalan
ü Pagar pengaman jalan
·           Subsidi perintis:
Menghubungkan daerah terpencil atau daerah yang belum berkembang.

Strategi Transportasi Darat – Angkutan Penyebrangan
Kondisi:
ü   Pembangunan jembatan
ü   Pengembangan angkutan jalan.
Strategi:
ü   Substitusi : Jembatan menggantikan angkutan penyebrangan. Dipindahkan ke tempat yang lebih memerlukan.
ü    Komplementer : Angkutan penyebrangan sebagai permintaan dari angkutan. 
Contoh Strategi
·       Substitusi
Sebelum adanya jembatan Suramadu, Kapal Feri mengangkut transportasi yang ingin menyeberangi kota Surabaya ke Madura lalu diganti dengan Jembatan Suramadu.
·      Komplementer
Turki dibagi menjadi 2 bagian (Asia Barat Daya dan Eropa Tenggara) untuk menyeberangi antar bagian. Terdapat 2 pilihan angkutan penyeberangan (Feri) dan angkutan jalan (Jembatan Bosphorus).

Strategi Transportasi Darat – Transportasi perkotaan
·      Kondisi:
ü Perkotaan yang semakin berkembang
ü Meningkatnya kebutuhan transportasi.
·      Strategi:
ü Skala pelayanan besar
Melalui: 
ü  Pengembangan angkutan perkotaan
ü  angkutan massal
ü  penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan
ü  hemat BBM
ü  meningkatkan rekayasa dan  manajemen  lalu lintas
·      Intervensi Pemerintah
Melalui:
ü Membangun flyover 
ü Membangun MRT dan LRT
ü Pengembangan kapal laut
ü Penggunaan Kendaraan Pribadi 

Contoh Strategi Skala Pelayanan Besar
·      Rekayasa dan manajemen lalu lintas:
ü  Ganjil genap
ü  3 in 1
ü  Sistem buka tutup
·      Penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan :
ü  Sepeda (dalam jarak dekat)
ü  Mobil berbahan bakar biogas
·      Hemat BBM:
ü  Busway
ü  Mobil listrik
ü  Bajaj BBG
·      Menciptakan keterpaduan antar moda:
ü  Koridor busway
ü  Stasiun 
ü  Halte
ü  Terminal
Contoh Strategi Intervensi Pemerintah
•      Koridor busway
ü Busway - Ojek
ü Busway – Angkot
ü Busway – Bus
ü Busway – busway
•      Stasiun 
ü Kereta – Bus
ü Kereta – Angkot
ü Kereta – Ojek
ü Kereta - Kereta
•      Halte 
ü Angkot – Ojek 
ü Angkot – Bus
•      Terminal 
ü Bus – Angkot
ü Bus – Ojek
ü Bus – Bus 
•      Bandara 
ü Kereta - Pesawat 

Peraturan Transportasi Darat
•      Transportasi Online:
ü Peraturan Menteri perhubungan No 32 tahun 2016 tentang penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor/mobil umum tidak dalam trayek.
ü UU No 22 tahun 2009 pasal 139 ayat 4, Taksi online wajib mendaftarkan diri dan nama dalam STNK harus berbadan hukum
ü Pasal 21 , 22 dan 23 Peraturan Menteri No 32 tahun 2016.
•      KIR
ü UU No 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan 
ü Peraturan menteri perhubungan Republik Indonesia No 133 tahun 2015 tentang BPKB 
ü Pasal 53 ayat 1 UU Lalu Lintas Angkutan Jalan, KIR wajib dilakukan untuk mobil penumpang umum, bis, barang, dan kereta gandeng 
•      Plat Kuning
ü  UU No 22 tahun 2009 pasal 47 ayat 3 disebutkn dengan jelas bahwa kendaraan berdasarkan fungsinya terbagi menjadi kendaraan umum (plat kuning) dan kendaraan perorangan (plat hitam)
ü  UU No 22 tahun 2009 , tentang lalu lintas dan angkutan jalan 


Strategi transportasi laut
Terms of Trade
Saat perusahaan melakukan pembelian barang dari supplier internasional, pembeli biasanya fokus terhadap harga produk, kualitas, dan kuantitas barang. Transportasi juga harus diperhatikan dan sejumlah kegiatan relevan yang harus dilakukan, yaitu:
·                     Membersihkan barang untuk ekspor
·                     Mengorganisasi transportasi barang dari tempat asal ke tempat tujuan, sering melibatkan beberapa moda dan perpindahan
·                     Membersihkan bea cukai di negara impor
·                     Mengatur pembayaran untuk transportasi, asuransi, dan pajak.
Syarat penjualan didirikan oleh International Chamber of Commerce (ICC) untuk mengurangi kebingungan dan kerumitan yang melibatkan pengiriman internasional. ICC membuat perdagangan international lebih mudah dan memfalitasi aliran barang antara negara yang berbeda. Sejak 1936 ICC memiliki standar definisi perdagangan untuk kontrak pemasaran internasional.

Ada 13 spesifikasi dari ICC tersedia untuk eksportir dan importir. Semua berlaku untuk transportasi laut, sementara hanya tujuh dari mereka sesuai untuk udara, rel, truk, dan intermodal transport.

Syarat terbagi menjadi 4, yaitu:
1.                  E Terms: Ex Works (EXW) ini adalah kontrak keberangkatan yang memberikan importir tanggung jawab penuh untuk pengiriman.
2.                  F Terms: Free Carrier (FCA) bisa dipakai dengan beberapa moda transportasi. Resiko kerusakan dikirim ke importir saat eksportir menerima barang ke operator yang ditunjuk oleh importir. Free Alongside Ship (FAS) digunakan hanya untuk pengiriman transportasi laut. Resiko kerusakan dikirim ke importir saat barang sampai bersama kapal. Importir harus membayar biaya pengangkatan kargo di papan kapal. Free On Board (FOB) digunakan hanya untuk pengiriman transportasi laut. Resiko kerusakan dikirim ke importir saat pengiriman melewati jalur kapal. Eksportir membayar untuk pembongkaran.
3.                  C Terms: Cost and Freight (CFR) hanya dipakai untuk pengiriman transportasi laut. Resiko kerusakan melewati importir saat barang melewati jalur kapal. Eksporter dikenai semua biaya ke pelabuhan tujuan. Carriage Paid To (CPT) digunakan untuk semua moda. Resiko kerusakan melewati importir saat barang melewati jalur kapal atau saat sampai ke pembawa utama. Eksporter dikenai semua biaya ke pelabuhan tujuan. Cost, Insurance, Freight (CIF) dan Carriage and Insurance Paid To (CIP)memerlukan eksportir untuk membayar biaya kiriman dan asuransi. resiko kerusakan juga sama sepert CFR dan CPT.
4.                  D Terms: Delivered at Frontier (DAT) berarti pengirim bertanggung jawab untuk transportasi dan risiko kerusakan pada titik di tempat pengiriman di perbatasan negara tujuan. Delivered ex Ship (DES) dan Delivered ex Quay (DEQ) digunakan untuk transportasi air. DES dan DEQ memerlukan eskportir untuk membayar pengankut utama. Delivered Duty Unpaid (DDU) dan Delivered Duty Paid (DDP) bisa untuk semua mode. DDU memerlukan eksportir untuk membayar semua biaya kecuali pajak impor. DDP membebankan kewajiban yang sama pada eksportir sebagai DDU.
Asuransi Kargo terlepas dari tantangan, asuransi kargo sangat penting. importir dan eksportir yang terkena bahaya yang tak terhitung jumlahnya dan risiko keuangan saat barang mereka bergerak melalui rantai pasokan global.
Resiko Finansial mencoba untuk memulihkan kerugian keuangan dari operator internasional untuk kerusakan barang atau kerugian itu sulit dan memakan waktu.
Bahaya Transportasi hal ini disebabkan jarak asal-tujuan, nomor pengiriman antara carriers dan berbagai kondisi iklim:
·                     Perpindahan kargo
·                     Kerusakan akibat air
·                     Kerugian laut
·                     Kargo dapat sengaja dibuang ke laut untuk menyelamatkan kapal atau mencegah kerugian selanjutnya
·                     Api
·                     Tenggelam
·                     Terdampar
·                     Mengurangi berat berat kustomer lain
·                     Pencurian
·                     Pembajakan
·                     Resiko Lain
Mengelola Resiko dengan cara retensi resiko dan transfer resiko.
Dokumen Eskpor 
·                     Shipper's Export Declaration (SED) untuk mengontrol ekspor dan bertindak sebagai sumber dokumen resmi dari statistik ekspor U.S
·                     A Certificate of End Use menjamin pihak berwenang di negara pengekspor bahwa produk akan digunakan untuk tujuan yang sah
·                     Certificate of Origin adalah dokumen impor
·                     Certificate of Inspection untuk membuktikan keaslian dan keakuratan barang.
·                     Phyto-sanitary certificates memastikan tanaman yang di impor tidak mengenai hama
·                     Certificate of analysis 
·                     Certificate of Certification 
Dokumen Transportasi
·                     Bill of Lading untuk kontrak antara perusahaan transportasi dan pemilik kargo
·                     Ocean Bill of Lading untuk transportasi laut
·                     Air waybill untuk pengiriman udara
·                     Through bill of lading surat tanda terima yang disetujui kustomer dan carrier
·                     Intermodal bill of Lading 
·                     Packing list
Pemilihan Mode
Ada 5 moda transportasi yaitu:
1.                  Truk
2.                  Rel
3.                  Air
4.                  Udara
5.                  Pipa

Pelayanan Transportasi Udara
     Strategi yang dilaksanakan untuk menghadapi liberalisasi angkutan udara seluruh wilayah ASEAN dengan time frame 2008-2025, yaitu:
·                     Strategi on time performance dan optimalisasi implementasi standar
·                     Prosedur dan peraturan di bidang keselamatan
·                     Strategi peningkatan daya saing industri angkutan udara nasional
·                     Strategi kompabilitas prasarana bandara dengan pola jaringan prasarana dan pelayanan transportasi udara
·                     Strategi optimum tarif sesuai dengan jasa pelayanan yang diberikan
Sarana
1. Armada
     Penyediaan armada udara dalam rangka optimalisasi pelayanan transportasi udara nasional dilakukan dengan penerapan strategi peningkatan peran pemerintah dalam melakukan evaluasi teknis, operasi, ekonomi, SDM, dan melakukan keuangan khususnya dalam penerbitan sertifikat operator pesawat udara.
2. Sertifikasi dan kelayakan udara, pengoperasian dan perawatan pesawat udara dilakukan melalui strategi keselamatan, sebagai berikut:
·                     Modifikasi pintu tahan peluru bagi pesawat udara berkapasitas lebih dari 30 penumpang;
·                     Penerapan Reduce Vertical Separation Minimal (RVSM) untuk pesawat jenis jet penumpang dan cargo (termasuk penerbangan eksekutif);
·                     Penerapan manajemen penerbangan secara horizontal (RNP 10);
·                     Penerapan manajemen kebisingan melalui pembatasan jam operasi bagi bandara yang lokasinya dekat dengan pemukiman padat;
·                     Pembatasan masuknya pesawat tua yang berumur > 20 tahun;
·                     Mendorong operator menggunakan komunikasi dengan data link dan navigasi via frekuensi atau satelit termasuk penggunaan alat bantu surveillance (ADS/B) broadcasting dengan pemasangan ATC transponder mod S;
·                     Mensyaratkan untuk pemasangan ELT (Emergency Locater Transmitter) dengan frekuensi 121,5 dan 406 MHz 2 unit bagi pesawat yang beroperasi di atas perairan atau pesawat yang beroperasi 50 mil dari pesisir pantai dan 1 unit pesawat yang beroperasi di atas daratan;
·                     Memberikan kemudahan penyebaran pusat-pusat perawatan pesawat udara di luar pulau Jawa khususnya pada bandara yang bukan titik penyebaran untuk menjadi homebase perawatan;
·                     Memfasilitasi kemampuan perawatan komponen pesawat udara yang memerlukan keahlian kusus dan ketelitian tinggi, serta memfasilitasi kerjasama perawatan pesawat udara antar perusahaan penerbangan.
Pra Sarana
1. Bandar Udara
Pengembangan bandar udara dalam jangka panjang akan mengikuti strategi optimalisasi, pendanaan, antisipasi keadaan darurat, keterbukaan, sinergi operasi, sertifikasi, eco airport, dan otomatisasi bandara.
2. Navigasi Penerbangan
Pengembangan navigasi penerbangan dalam jangka panjang khususnya pelaksanaan manajemen lalu lintas udara dilakukan dengan strategi harmonisasi Air Navigation Service Provider (ANSP), strategi pengembangan Air Traffic Flow Management sesuai dengan strategi regional (Asia - Pasifik). Disamping itu akan diterapkan strategi implementasi ATN Air ground untuk komunikasi penerbangan, strategi restrukturi-sasi rute penerbangan berbasis performance (termasuk GNSS) dan strategi integrasi NASC.

Keamanan Penerbangan
     Di bidang keamanan penerbangan dalam jangka panjang akan mengikuti strategi ofensif, yaitu: audit security, pemeriksaan barang kiriman dengan anjing pelacak, dan penggunaan Sky Marshall sebagai sistem pengamanan di dalam pesawat udara.

Kondisi Transportasi Nasional 1995 - 2004
·                     Pada kurun waktu 1995 - 1999 pelayanan transportasi udara mengalami keterpurukan terkait dengan krisis ekonomi yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997. Hal ini membuat perusahaan penerbangan mengurangi jumlah armada yang dioperasikan, bahkan mengembalikan pesawat-pesawat sewa, mengurangi rute dan frekuensi penerbangan. Beban perusahaan penerbang-an nasional semakin berat untuk menutup biaya operasi, meskipun telah dilakukan penyesuaian tarif beberapa kali
·                     Pada tahun 2000 - 2004 sejalan dengan dimulainya kebijakan multi operator angkutan udara nasional, pertumbuhan angkutan penumpang dalam negeri rata-rata sebesar 24,5% per tahun dimana jumlah penumpang pada tahun tahun 2000 sebesar 7,62 juta orang menjadi 23,76 juta orang pada tahun 2004 . Sementara itu pertumbuhan permintaan jasa angkutan barang/cargo udara dalam negeri pada kurun waktu tahun 2000 - 2004 mengalami penurunan rata-rata sebesar 75% yaitu sebesar 119.546 ton pada tahun 2000 menjadi sebesar 208.902 ton tahun 2004
·                     Sampai dengan tahun 2004 Indonesia telah mengadakan perjanjian hubungan udara bilateral dengan 67 negara mitra wicara, sedangkan untuk perjanjian hubungan udara multilateral Indonesia telah melakukan perjanjian dalam beberapa tingkat yaitu Sub Regional seperti IMT-GT dan BIMP-EAGA; Regional(ASEAN); Asia Pasifik (APEC) dan tingkat Global (WTO/GATTs). Dalam implementasinya, perusahaan penerbangan mengacu kepada hasil perjanjian baik bilateral maupun multilateral.

Strategi transportasi perkeretaapian
Kondisi Transportasi Nasional 1995 - 2004
Dalam kurun waktu 1995 - 2004 telah 
dilaksanakan program pembangunan prasarana dan sarana perkereta-apian, meliputi: peningkatan jalan kereta api,pembangunan badan jalan kereta api, pembangunan jalan kereta api, rehabilitasi/peningkatan dan perkuatan jembatan kereta api,pembangunan jembatan baru, pembangunan pintu perlintasan, rehabilitasi KRL/KRD dan pembangunan Kereta K3 untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan aksesibilitas pelayanan perkeretaapian.
Bahkan pada periode tahun 2000 - 2004 telah selesai dilaksanakan pembangunan jalur ganda kereta api sepanjang 162 km, diantaranya adalah pembangunan jalur ganda di lintas padat seperti: Jakarta - Bandung (54 km); Cikampek - Cirebon (54 km); Yogyakarta - Solo (42 km); dan Tegal -Brebes (12 km).
Strategi Transportasi Perkeretaapiaan-Random Check
Kondisi:
Masih lalai dalam kondisi pelayanan (sarana dan prasana)
 Strategi:
- Pengujian dan sertifikasi kelaikan prasarana dan sarana.
- Audit khusus prasarana dan sarana.
- Pelaksanaan random check sarana.
- Pengujian petugas operasi dan peningkatan keselamatan di JPL (penjaga perlintasan kereta api).
 Strategi Transportasi Perkeretaapiaan-Parsial Double Track
Kondisi:
Jalur perlintasan kereta api terbatas.
Strategi:
- Pendekatan Pos Blok.
- Parsial Double Track.
Parsial Double Track adalah Jalur kereta apiyang berjumlah dua atau lebih, tujuannya agar masing-masing jalur digunakan untuk arah yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan kepala dengan kepala (head on) serta untuk meningkatkan kapasitas lintas dan disamping itu juga bisa meningkatkan aksesibilitas bila terjadi gangguan terhadap salah satu jalur.
Strategi Transportasi Perkeretaapiaan- Keterpaduan Intra dan Antar Moda
Kondisi:
Masih sering terjadi gangguan dalam jalur kereta api.
Strategi:
- Pengembangan kereta api perkotaan sebagai angkutan massal berbasis jalan rel.
- Pengaktifan lintas cabang.
- Menghidupkan lintas mati.
- Mengupayakan keterpaduan intra dan antar moda dalam sistem angkutan jalan rel.

Air Cargo Services
Definisi dan Karakteristik
Kargo udara terdiri dari:
·                     Angkutan (umum, berat, dan khusus)
·                     Pengiriman (dokumen, paket, dan barang)
·                     Surat
Karakteristik kargo udara adalah sesuai dengan bentuk, ukuranm kepadatan, dan berat. Ketidakseimbangan arus kargo udara temasuk karakteristik yang harus diperhatikan.

Perkembangan Kargo Udara
2 fakor yang mempengaruhi pertumbuhan kargo utama:
·                     Pengembangan pasar berkaitan dengan global dan khususnya pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDB)
·                     Kemajuan teknis dan teknologi dan pengembangan yang sangat dipengaruhi desain pesawat kargo dan kegiatan ground handling yang efisien
Jaringan
·                     Jaringan Linear Menurut Holloway (1998), jaringan linear tidak hanya membawa lalu lintas asal-tujuan non-stop rute, tetapi juga melalui asal dan tujuan lalu lintas lokal di beberapa-stop-rute.
·                     Jaringan GridJaringan grid dapat ditandai dengan penerbangan pendek dan jarak menengah di terutama dalam negeri (Hamoen, 1997. Jaringan GridSonora: Hamoen (99)
·                     Hub  dan BerbicaraJaringan memiliki peran penting dalam transportasi kargo udara salah satunya adalah Fedex, salah satu integrator utama yang memberikan pengiriman ekspress.
Menurut Holloway (1998), tujuan utama dari jaringan ini adalah untuk memaksimalkan jumlah koneksi yang dicapai oleh kargo udara yang masuk,Hub penting untuk pengembangan kargo paling tidak karena barang tidak selalu berasal dari bandara penumpang berorientasi tradisional.

Fasilitas Kargo Udara
Operator-operator kargo udara utama memilik empat masalah utama ketika memutuskan di mana untuk mencari fasilitas mereka dan dimana untuk mendaratkan pesawat mereka.
      • Permintaan keseluruhan untuk layanan mereka di wilayah yang dilayani oleh bandara.
      • Lokasi dan aksesibilitas dari situs bandara
      • Kondisi dan fasilitas bandara itu sendiri
      • Ekspansi Masa Depan bisnis mereka di wilayah tersebut.

 Air Cargo Servies and Emerging Issues
berikut ini adalah beberapa isu yang muncul penting yang berkaitan dengan layanan kargo udara :
      • Kargo udara melayani kepentingan ekonomi yang lebih luas dan sekarang meliputi area layanan baru.
      • Globalisasi dari proses manufaktur telah membuka batas baru.
      • Jasa kargo udara yang digunakan untuk menjadi oleh-produk dengan kargo mengisi kapasitas penumpang yang tidak terpakai dari pesawat.
      • Transportasi udara semakin menjadi hanya salah satu dari banyak elemen di intermodal rantai transportasi kargo secara keseluruhan.
      • Titik fokus telah pindah dari mode transportasi ke barang itu sendiri.
Share:

0 comments:

Post a Comment