STRATEGI TRANSPORTASI DARAT
- · Angkutan Jalan : Penyediaan lahan untuk jalan
Maksudnya ialah banyak masalah/kendala
untuk menyediakan lahan untuk jalan yang baru, seperti permasalahan pembebasan
lahan. Pembebasan lahan membutuhkan lahan yang besar, tetapi untuk menemukan
lahan yang besar di Jakarta sangat sulit, Karena di Jakarta sudah keterbatasan
lahan. Oleh karena itu Pemerintah harus melaksanakan pembebasan lahan di tempat
yang sudah ada tempat tinggal. Pembebasan lahan sudah menjadi masalah yang
biasa di Jakarta misalnya. Masyarakat setempat akan berdemo Karena tidak terima
akan dilakukan pembebasan lahan di wilayahnya, padahal pemerintah akan
menyiapkan tempat tinggal yang baru untuk mengganti kerugian-kerugian materil yang
terjadi akibat pembebasan lahan tersebut.
Strategi yang lain ialah dengan
optimalisasi fasilitas jalan yang sudah ada dengan cara:
- Penyediaan fasilitas keselamatan jalan
yang diperbanyak agar memudahkan pengguna jalan menggunakan jalan tersebut
- Pendayagunaan fasilitas jembatan timbang
sebagai sarana pengawasan dan penegakan hukum. Biasanya jembatan timbang untuk
menimbang kendaraan barang/truk agar mengetahui berat kendaraan dan muatannya.
- · Angkutan Penyebrangan : Flyover
Di Jakarta flyover sangat dibutuhkan. Karena
jika membuat jalan dibawah untuk menghubungkan sangat sedikit lahan yang ada.
Oleh Karena itu, solusi yang tepat ialah dengan membuat flyover. Flyover juga
bisa mengurangi kemacetan yang ada, Karena jalan dibuat melayang diatas tanah,
sangat efektif untuk mengurangi kemacetan yang sudah ada di jalan/permukaan.
- · Transportasi Perkotaan : Strategi skala besar -> Transportasi Massal
Transportasi perkotaan perlu dikembangkan karena
bisa mengurangi kemacetan. Karena masyarakat lebih suka menggunakan kendaraan
pribadi daripada menggunakan transportasi yang sudah disediakan pemerintah.
Padahal menggunakan pribadi adalah salah satu dari banyak faktor penyebab
kemacetan dijalan, Karena biasanya didalam satu kendaraan pribadi hanya ada
satu orang saja didalamnya, sangat tidak efektif dan efisien. Jika terjadi
kemacetan hanya membuang-buang biaya, bahan bakar dan waktu yang habis dijalan Karena
macet.
Di Jakarta misalnya, banyak sekali mobil,
kebanyakan masyarakat memiliki mobil lebih dari satu. Itu dikarenakan pajak
kendaraan di Jakarta sangat murah, jadi masyakarat bisa leluasa membeli mobil.
Pemerintah sudah banyak melakukan langkah
untuk menyadarkan masyarakat untuk pindah menggunakan transportasi massal. Langkah-langkah
pemerintah ialah dengan membuat MRT & LRT. Walaupun masih dalam proses
pembuatan, tetapi jika selesai akan bisa mengurangi kemacetan. Ada juga
busway/transjakarta. Busway sudah sangat nyaman dinaiki, murah dan mencakup
semua wilayah di Jakarta. Pemerintah juga sudah memperbanyak armada bus busway
agar bisa mengangkut banyak penumpang.
Pemerintah sudah membuat langkah-langkah
agar mengurangi kemacetan yang terjadi, misalnya di Jakarta. Seperti aturan
Ganjil-Genap dijalan-jalan protokol Jakarta. Tetapi cara tersebut belum
sepenuhnya efektif, aturan tersebut hanya memindahkan kemacetan dari jalan sebelumnya
ke jalan yang lain. Karena aturan tersebut, masyarakat yang menggunakan mobil
pribadi akan menggunakan jalan yang lain untuk sampai ke tujuan. Di jalan yang
tidak ada aturan ganjil-genap pasti akan terjadi kemacetan Karena aturan
ganjil-genap tersebut.
Daerah penunjang Jakarta juga salah satu
faktor penyebab kemacetan. Mengapa?
Karena orang-orang yang dari luar Jakarta
banyak yang bekerja di Jakarta, mereka ke Jakarta dengan menggunakan kendaraan
pribadi/motor. Mereka tidak ingin menaiki transportasi massal/angkutan umum
yang tersedia, Karena menurut mereka fasilitas/hal-hal yang lain yang masih
tidak baik, seperti naik kereta, masih terjadi keterlambatan. Naik bus-bus umum
yang kurang nyaman karena panas, tidak ada pendingin udara dan juga masyarakat
masih takut karena banyak terjadi tindak kejahatan di angkutan umum. Faktor
yang lain ialah Jalan raya dijakarta tidak sebanding dengan kendaraan yang ada,
jadi pasti selalu terjadi kemacetan.
0 comments:
Post a Comment